Ilustrasi 1 | g00706426 |
Pengoperasian Injektor Bahan Bakar (1) Rocker arm. (2) Sekrup. (3) Pushrod. (4) Susunan lifter. (5) Camshaft. (6) Klem injektor bahan bakar. (7) Injektor bahan bakar. (8) Rack. |
Ilustrasi 2 | g00313984 |
Injektor Bahan Bakar (7) Injektor bahan bakar. (9) Rodagigi. (10) Plunyer. |
Ketika plunyer berada di bagian atas langkah efektifnya, bahan bakar mengalir dari ruang pasokan bahan bakar. Kemudian, bahan bakar mengalir ke sekitar injektor bahan bakar. Setelah itu, bahan bakar mengalir melalui port bawah dan port atas di barrel. Saat plunyer (10) digerakkan ke bawah oleh rocker arm (1), bahan bakar didorong kembali ke dalam ruang pasokan melalui port bawah. Sekarang, bahan bakar dapat mengalir ke atas melalui saluran di bagian tengah plunyer. Kemudian, bahan bakar mengalir ke arah luar melalui port atas di barrel. Saat port bawah tertutup oleh penggulung bawah di plunyer (10), bahan bakar tetap dapat mengalir melalui port atas. Bahan bakar akan terus mengalir melalui port atas sampai port atas tertutup oleh penggulung atas di plunyer (10). Pada titik ini, injeksi bahan bakar dimulai dan langkah efektif mulai dilakukan. Selama langkah efektif, bahan bakar diinjeksikan ke dalam silinder sampai gerakan ke bawah dari plunyer (10) menyebabkan penggulung bawah membuka ke port bawah. Ketika port bawah terbuka, tekanan bahan bakar dibebaskan.
Bahan bakar kemudian mengalir melalui saluran tengah di plunyer (10). Selama sisa langkah ke bawah, bahan bakar mengalir melalui port bawah. Pembebasan tekanan yang tiba-tiba ini menyebabkan bahan bakar menyentak deflektor dengan gaya yang besar. Deflektor melindungi mur rumah di injektor bahan bakar dari erosi (aus) akibat gaya dari tekanan bahan bakar yang dibebaskan. Selama langkah balik (langkah naik), ruang di dalam barrel injektor diisi dengan bahan bakar kembali.
Punyer dapat diputar oleh rack (8) saat plunyer sedang digerakkan ke atas dan ke bawah oleh rocker arm (1). Rack (8) mengait pada rodagigi (9) di plunyer. Ketika rack bergerak, rack akan memutar plunyer melalui rodagigi. Putaran plunyer mengatur timing injeksi bahan bakar dan output bahan bakar di injektor bahan bakar. Putaran plunyer mengubah hubungan antara komponen-komponen berikut:
- Penggulung pada plunyer
- Port di barrel
Dengan mengubah hubungan ini, panjang langkah efektif dapat ditingkatkan atau panjang langkah efektif dapat dikurangi. Demikian juga, timing dari injeksi bahan bakar diubah.
Catatan: Pada Engine (MUI) 3600, timing tidak diubah oleh putaran plunyer. Pada beberapa injektor, timing diubah oleh putaran plunyer. Salah satu contoh tipe injektor ini adalah injektor untuk Engine (MUI) 3116 (horsepower rendah).
Ketika rack (8) digerakkan sepenuhnya ke dalam terhadap badan injektor bahan bakar, tidak ada injeksi bahan bakar yang terjadi selama langkah ke bawah plunyer. Ini merupakan posisi FUEL-OFF. Sejumlah kecil gerakan rack ke arah luar digunakan sebagai gerakan tanpa adanya bahan bakar atau posisi OFF untuk tujuan pengaturan. Jarak tanpa adanya bahan bakar dimulai pada posisi rack SEPENUHNYA KE DALAM. Jarak tanpa adanya bahan bakar berakhir ketika penggulung bawah membuka port bawah dan penggulung atas menutup port atas. Gerakan rack bahan bakar dalam arah fuel-on menghasilkan interval di langkah plunyer ketika kedua port tertutup oleh penggulung dan injeksi bahan bakar terjadi. Saat rack digerakkan lebih jauh dalam arah fuel-on, jumlah bahan bakar selama langkah injeksi bahan bakar akan meningkat sampai mencapai maksimum pada gerakan penuh rack yang tersedia.
Penggulung pada plunyer (10) digunakan untuk menepatkan awal injeksi bahan bakar. Penggulung juga digunakan untuk menyetel jumlah bahan bakar per langkah injeksi bahan bakar. Penggulung dapat mengubah awal injeksi bahan bakar dalam hubungannya dengan posisi piston engine. Namun demikian, perubahan ini tidak dapat dilakukan setelah timing disetel. Penggulung juga dapat mengubah panjang langkah efektif dalam hubungannya dengan beban engine yang berbeda-beda. Akhir dari injeksi bahan bakar akan berubah menurut pengurangan atau peningkatan output injeksi bahan bakar sesuai kebutuhan engine.
Selama langkah injeksi bahan bakar, bahan bakar mengalir dari ruang barrel melalui sebuah susunan katup. Susunan katup memiliki sebuah katup jarum yang digerakkan dengan pegas dengan ujung berbentuk kerucut yang bekerja pada sebuah dudukan. Sudut katup sedikit lebih besar dari sudut dudukan untuk mendapatkan persinggungan penuh. Katup membuka pada tekanan kurang-lebih 38100 sampai 44700 kPa (5530 sampai 6485 psi). Bahan bakar mengalir dari ruangan di dalam barrel melalui lubang saluran dan alur di rumah penutup pegas. Kemudian, bahan bakar mengalir melalui saluran di sekitar bagian pengarah katup ke ruangan katup. Di sini, tekanan bahan bakar akan mengangkat katup jarum hingga terlepas dari dudukan katup jarum. Bahan bakar sekarang mengalir melalui nosel injeksi bahan bakar. Setelah bahan bakar mengalir melalui nosel injeksi bahan bakar, bahan bakar mengalir ke luar melalui orifis ke dalam ruang pembakaran.
Sebuah katup penyearah berbentuk rata digunakan di atas katup jarum. Katup penyearah berbentuk rata digunakan untuk mencegah gas hasil pembakaran masuk ke dalam injektor bahan bakar. Gas hasil pembakaran berada dalam keadaan bertekanan tinggi. Apabila katup jarum ditahan tetap terbuka oleh partikel asing berukuran kecil selama beberapa saat antara siklus injeksi bahan bakar, gas hasil pembakaran dapat memasuki injektor bahan bakar. Apabila gas hasil pembakaran memasuki injektor bahan bakar, kerusakan dapat terjadi. Injektor bahan bakar bekerja dengan menggunakan katup penyearah berbentuk rata sampai partikel asing dikeluarkan dari injektor bahan bakar. Setelah partikel asing dikeluarkan dari injektor bahan bakar, pengoperasian normal dilanjutkan.
Nosel injeksi bahan bakar di injektor bahan bakar memanjang pada jarak yang pendek di bawah kepala silinder ke dalam ruang pembakaran. Nosel injeksi bahan bakar memiliki beberapa orifis kecil yang berjarak sama di sekitar diameter luar. Nosel injeksi bahan bakar menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran. Permukaan atas piston memiliki daerah berbentuk kawah.