Alat yang Diperlukan | |||
---|---|---|---|
Alat | Nomor Suku Cadang | Keterangan Suku Cadang | Jml |
A | 2P-5518 | Alat Bearing | 1 |
B | 8T-5096 | Indikator Dial | 1 |
C | 8T-3052 | Busur Derajat | 1 |
PERHATIAN |
---|
Pastikan semua suku cadang bersih dari kontaminan. Kontaminan dapat menyebabkan keausan yang cepat dan mempersingkat umur komponen. |
- Letakkan bearing utama atas yang baru (4) di crankshaft. Masukkan ujung bearing utama atas yang tidak memiliki tab ke blok silinder. Pasang Alat (A) di lubang oli crankshaft. Secara hati-hati, putar crankshaft untuk mendorong bearing utama atas ke blok silinder.
Catatan: Dorong bearing utama atas dari sisi bearing tab dengan Alat (A). Jika crankshaft diputar ke arah yang salah, tab di bearing akan terdorong di antara crankshaft dan area bearing blok silinder. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada blok silinder dan/atau crankshaft.
- Pasang pelat dorong di setiap sisi bearing utama No. 4.
Catatan: Pasang pelat dorong dengan tulisan "Block Side" (Sisi Blok) mengarah ke blok silinder.
- Pasang setengah bawah bearing utama crankshaft di tutup bearing utama.
Catatan: Pastikan bearing utama terpasang sedemikian rupa sehingga bearing tab masuk ke dalam takik di tutup bearing utama.
Show/hide tableIlustrasi 2 g01149987 - Letakkan tutup bearing utama (2) di crankshaft.
Catatan: Pastikan nomor di tutup bearing utama sesuai dengan nomor di blok silinder. Selain itu, pastikan bagian "DEPAN" tutup bearing utama terpasang ke arah depan blok silinder.
- Lumasi ulir baut (1) dan baut (3) dengan oli engine yang bersih. Pasang baut.
- Kencangkan baut (1) dan baut (3) untuk tutup bearing utama, sebagai berikut:
- Kencangkan Baut (A) dengan torsi
258 ± 14 N·m (190 ± 10 lb ft) .Catatan: Baut (A) berada di sisi bearing tab dari tutup bearing utama.
- Kencangkan Baut (B) dengan torsi
258 ± 14 N·m (190 ± 10 lb ft) .Catatan: Baut (B) berada di sisi yang berlawanan dengan bearing tab dari tutup bearing utama.
- Kencangkan kembali Baut (B) sebesar 120 ± 5 derajat (2 flat).
Catatan: Jika Alat (C) tidak digunakan, berikan tanda indeks pada baut dan tutup bearing utama.
- Kencangkan kembali Baut (A) sebesar 120 ± 5 derajat (2 flat).
Catatan: Jika Alat (C) tidak digunakan, berikan tanda indeks pada baut dan tutup bearing utama.
- Kencangkan Baut (D) dengan torsi
80 ± 10 N·m (59 ± 7 lb ft) .Catatan: Baut (D) berada di sisi yang berlawanan dengan bearing tab dari tutup bearing utama.
- Kencangkan Baut (C) dengan torsi
80 ± 10 N·m (59 ± 7 lb ft) .Catatan: Baut (C) berada di sisi bearing tab dari tutup bearing utama.
- Putar crankshaft untuk memastikan crankshaft berputar dengan bebas.
- Kencangkan Baut (A) dengan torsi
- Gunakan Alat (B) untuk memeriksa kelonggaran ujung crankshaft. Pastikan Alat (B) menempel pada permukaan hasil pemesinan. Kelonggaran ujung dikontrol oleh pelat dorong dari bearing utama No. 4 (tengah).
Kelonggaran ujung crankshaft (pelat dorong yang baru) ...
0,10 hingga 0,60 mm (0,004 hingga 0,024 in)
Catatan: Pasang bearing utama dalam kondisi kering saat melakukan pemeriksaan jarak bebas. Rujuk ke Pembongkaran dan Perakitan, "Jarak Bebas Bearing - Pemeriksaan". Oleskan oli engine yang bersih pada bearing utama untuk perakitan akhir.
Catatan: Pastikan bearing utama terpasang sedemikian rupa sehingga bearing tab masuk ke dalam takik di blok silinder. Setengah atas bearing utama memiliki alur oli dan lubang oli.
Ilustrasi 1 | g01149952 |
Diakhiri dengan:
- Pasang pompa oli engine. Rujuk ke Pembongkaran dan Perakitan, "Pompa Oli Engine - Pemasangan".