Ilustrasi 1 | g02148253 |
Tampak sisi kiri engine (1 ) Modul Kontrol Elektronik (ECM, Electronic Control Module) (2 ) Sensor temperatur Sistem Pengurangan NOx (NRS, NOx Reduction System) (3 ) Sensor tekanan diferensial untuk sistem NRS (4) Sensor tekanan absolut untuk sistem NRS (5) Sensor tekanan oli engine (6) Sensor timing/kecepatan crankshaft (7) Buffer untuk sensor temperatur buang (8) Sensor temperatur masuk turbocharger untuk silinder 1,3, dan 5 (9) Sensor temperatur masuk turbocharger untuk silinder 7,9, dan 11 |
Ilustrasi 2 | g02148254 |
Tampilan engine sisi kanan (10) Solenoid untuk aktuator NRS (11) Sensor timing/kecepatan camshaft (12) Sensor temperatur masuk turbocharger untuk silinder 8, 10, dan 12 (13) Sensor temperatur masuk turbocharger untuk silinder 2,4, dan 6 (14) Buffer untuk sensor temperatur buang |
Ilustrasi 3 | g02148274 |
(15) Konektor rangkaian kabel untuk injektor untuk silinder di baris kiri engine
(16) Konektor rangkaian kabel untuk injektor untuk silinder di baris kanan engine (17) Katup kontrol (18) Sensor temperatur intake manifold kanan (19) Sensor temperatur intake manifold kiri (20) Sensor tekanan karter (21) Sensor tekanan intake manifold (22) Konektor ECM J2/P2 (23) Konektor ECM J1/P1 (24) Sensor tekanan atmosfer (25) Sensor temperatur cairan pendingin (26) Sensor temperatur bahan bakar (27) Sakelar tekanan diferensial filter bahan bakar (Bila terpasang) (28) Sensor tekanan bahan bakar (Bila terpasang) |
Sistem kontrol elektronik didesain secara integral ke sistem bahan bakar serta sistem masuk udara engine dan sistem buang untuk mengontrol penyaluran bahan bakar secara elektronik. Sistem kontrol elektronik memberikan kontrol timing dan kontrol rasio bahan bakar udara yang lebih baik dibandingkan dengan engine mekanis konvensional. Timing injeksi dicapai dengan kontrol injektor bahan bakar yang presisi. Kecepatan engine dikontrol dengan menyetel durasi injeksi. Modul Kontrol Elektronik (ECM) mengaliri arus ke solenoid injektor unit untuk memulai injeksi bahan bakar. Selain itu, ECM menyetop aliran arus ke solenoid injektor unit untuk menghentikan injeksi bahan bakar.
Rujuk ke Pengoperasian Sistem/Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Bahan Bakar" untuk penjelasan lengkap tentang proses injeksi bahan bakar.
Engine menggunakan tiga jenis komponen elektronik berikut:
- Komponen input
- Komponen kontrol
- Komponen output
Komponen input merupakan komponen yang mengirimkan sinyal elektrik ke ECM. Sinyal yang dikirim bervariasi dalam salah satu aspek berikut:
- TEGANGAN
- Frekuensi
- Lebar pulsa
Variasi sinyal sebagai jawaban atas perubahan pada sejumlah sistem tertentu pada engine. Beberapa contoh spesifik dari komponen input adalah sensor timing-kecepatan engine, dan sensor temperatur cairan pendingin. ECM menginterpretasi sinyal dari komponen input sebagai informasi tentang kondisi, lingkungan, atau pengoperasian engine.
ECM menerima sinyal input dari komponen input. Sirkuit elektronik di dalam komponen kontrol mengevaluasi sinyal dari komponen input. Sirkuit elektronik ini juga menyuplai energi elektrik ke komponen output pada sistem. Energi elektrik yang disuplai ke komponen output didasarkan pada kombinasi nilai sinyal input yang telah ditentukan sebelumnya.
Komponen output merupakan komponen yang dioperasikan oleh modul kontrol. Komponen output menerima energi elektrik dari grup kontrol. Komponen output menggunakan energi elektrik untuk melakukan penyetelan dalam salah satu sistem engine. Komponen output mungkin juga memberikan informasi ke operator.
Sebagai contoh, plunger solenoid bergerak akan melakukan tugasnya. Dengan melakukan tugasnya, komponen tersebut berfungsi untuk meregulasi engine.
Sebagai contoh, lampu panel kontrol atau alarm akan memberikan informasi kepada operator engine.
Komponen elektronik tersebut dapat mengontrol pengoperasian engine secara elektronik. Engine dengan kontrol elektronik menawarkan keunggulan berikut:
- Peningkatan kinerja
- Perbaikan dalam konsumsi bahan bakar
- Pengurangan tingkat emisi
Berbagai sensor memberikan data ke ECM. Sensor berikut digunakan oleh ECM untuk data:
- Suhu cairan pendingin engine
- Tekanan oli engine
- Tekanan atmosfer
- Sensor kecepatan/timing primer
- Sensor kecepatan/timing sekunder
- Tekanan udara intake manifold
- Temperatur udara intake manifold
ECM memproses data. Kemudian, ECM mengirim sinyal elektronik ke injektor bahan bakar. Sinyal akan mengontrol jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke silinder. Ini akan mengoptimalkan efisiensi dan kinerja engine.
Data link digunakan untuk item berikut:
- Menyampaikan informasi engine.
- Berkomunikasi dengan Caterpillar Electronic Technician (ET).
- Mengkalibrasi sistem kontrol engine elektronik.
- Memecahkan masalah sistem kontrol engine elektronik.
- Memprogram sistem kontrol engine elektronik.
Data link digunakan untuk menyampaikan informasi engine ke sistem kontrol elektronik lain. Selain itu, data link dapat berinteraksi dengan Cat ET.
Cat ET dapat digunakan untuk memprogram parameter yang ditentukan oleh pelanggan. Alat disambungkan ke konektor data link. Ini memungkinkan Cat ET berkomunikasi dengan ECM. Selain itu, Cat ET dapat digunakan untuk menampilkan nilai waktu nyata dari semua informasi yang tersedia di data link. Ini akan membantu mendiagnosis masalah engine.
Modul Kontrol Elektronik (ECM, Electronic Control Module)
Ilustrasi 4 | g01381771 |
Modul Kontrol Elektronik (ECM, Electronic Control Module) |
Engine menggunakan ECM. ECM merupakan perangkat berbasis mikroprosesor. ECM dipasang di bagian atas penutup katup depan di sisi kiri engine.
Input dan output ke ECM didesain untuk tahan terhadap hubung-singkat tanpa kerusakan pada modul kontrol. Sistem kontrol engine elektronik memiliki fitur berikut yang didesain ke sistem.
- Resistan terhadap frekuensi radio
- Resistan terhadap interferensi elektromagnetik
Sistem telah lulus uji untuk interferensi radio dua jalur dan suara derau.
Suplai daya ECM memberikan daya elektrik ke semua sensor dan aktuator yang dipasang di engine. Tindakan pencegahan berikut telah didesain ke ECM.
- Perlindungan polaritas tegangan balik
- Ayunan atau lonjakan tegangan di sistem daya karena beban alternator yang mendadak
ECM juga memonitor semua input sensor dan ECM memberikan output yang benar selain bertindak sebagai catu daya. Selain itu, ECM memastikan pengoperasian engine yang diinginkan.
ECM diprogram dengan peringkat engine pabrik yang dipilih. Memori ECM berisi kode identifikasi modul personalitas. Kode ini digunakan untuk menghindari modifikasi atau penggantian ilegal modul personalitas dan informasi produksi terkait lainnya.
Rangkaian kabel memberikan komunikasi untuk area berikut:
- ECM
- Berbagai sensor
- Konektor data link
- Konektor engine
ECM diprogram untuk melakukan fungsi berikut:
- Pengujian diagnostik di semua input
- Pengujian diagnostik di semua output
- Identifikasi sirkuit yang bermasalah.
Setelah kerusakan terdeteksi, kerusakan dapat ditampilkan di lampu diagnostik. Kode diagnostik dapat dibaca menggunakan Cat ET. Multimeter dapat digunakan untuk memeriksa hampir semua masalah. Selain itu, multimeter dapat digunakan untuk memecahkan hampir semua masalah. ECM akan mencatat sebagian besar kode diagnostik yang dihasilkan selama pengoperasian engine. Kode yang tercatat atau kode intermiten tersebut dapat dibaca oleh Cat ET.