Ilustrasi 1 | g01012671 |
PERHATIAN |
---|
Jagalah agar kecepatan engine tetap rendah selama 10 detik untuk memberi kesempatan tekanan oli engine naik. Jika pada layar tengah terbaca low oil pressure (tekanan oli rendah), matikan engine dan periksa penyebabnya sebelum menstart kembali. Mengabaikan hal ini dapat menyebabkan kerusakan engine. Kerusakan pada turbocharger dapat terjadi, jika kecepatan engine tidak dijaga tetap rendah sampai tekanan oli engine cukup untuk pengoperasian. |
Apabila engine masih dingin, operasikan engine pada idle rendah selama beberapa menit. Gerak-gerakkan semua tuas kontrol hidrolik untuk mensirkulasikan oli panas melalui saluran hidrolik. Hal ini akan membantu memanaskan komponen-komponen hidrolik.
Untuk mempercepat pemanasan oli hidrolik, tahan tuas kontrol pengangkat dalam posisi NAIK untuk periode-periode pendek. Hal ini akan menyebabkan oli hidrolik mencapai tekanan pelepasan sehingga oli hidrolik menjadi lebih cepat panas.
Catatan: Jangan menahan tuas kontrol pengangkat dalam posisi NAIK lebih dari sepuluh detik.
Amati indikator dan meteran secara lebih sering.
Selama proses start dingin, module kontrol engine (ECM) akan mematikan satu unit injektor elektronik secara bergantian. ECM akan memeriksa rack guna memastikan bahwa di dalam silinder terjadi pembakaran. Jika di dalam silinder terjadi pembakaran, ECM akan menghidupkan unit injektor elektronik. Apabila tidak terjadi pembakaran di dalam silinder, unit injektor elektronik tidak akan dihidupkan. Hal ini akan mengurangi asap putih yang disebabkan oleh bahan bakar yang tidak terbakar.
Selagi kecepatan engine sedang rendah untuk pemanasan, amati rekomendasi-rekomendasi berikut:
- Pada suhu di atas 0*C (32*F), periode pemanasan adalah selama 15 menit.
- Pada suhu di bawah 0*C (32*F), pemanasan akan memerlukan suatu periode paling sedikit 30 menit.
- Jika suhu lebih rendah dari -18*C (0*F) atau jika fungsi hidrolik tersendat-sendat, pemanasan mungkin memerlukan suatu periode waktu yang lebih panjang..