C11 and C13 Engines for Caterpillar Built Machines Caterpillar


Cooling System - Check - Overheating

Usage:

730C2 2L7
Temperatur cairan pendingin di atas normal dapat disebabkan oleh beberapa kondisi. Gunakan prosedur berikut untuk menentukan penyebab temperatur cairan pendingin di atas normal:

    ------ PERINGATAN! ------

    Cedera dapat terjadi akibat kebocoran cairan yang bertekanan.

    Apabila penunjukan tekanan terlihat pada indikator, dorong katup pembebas untuk membebaskan tekanan sebelum melepaskan selang dari radiator.


  1. Periksa tingkat cairan pendingin pada sistem pendinginan. Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Tingkat Cairan Pendingin Sistem Pendinginan - Pemeriksaan". Jika tingkat cairan pendingin terlalu rendah, udara akan masuk ke sistem pendinginan. Udara dalam sistem pendinginan akan menyebabkan berkurangnya aliran cairan pendingin dan gelembung udara dalam cairan pendingin. Gelembung udara akan menjauhkan cairan pendingin dari komponen engine yang akan mencegah terjadinya pemindahan panas ke cairan pendingin. Tingkat cairan pendingin rendah disebabkan karena kebocoran atau pengisian radiator yang tidak tepat.

  2. Periksa campuran antifreeze dan air. Campuran tersebut harus terdiri dari sekitar 50 persen air dan 50 persen antifreeze dengan 3 hingga 6 persen kondisioner cairan pendingin. Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Kapasitas Pengisian Ulang dan Rekomendasi". Jika campuran cairan pendingin salah, kuras sistem. Masukkan campuran dengan komposisi air, antifreeze, dan kondisioner cairan pendingin yang tepat ke dalam sistem pendinginan.

  3. Periksa apakah ada udara dalam sistem pendinginan. Udara dapat masuk ke sistem pendinginan dengan berbagai cara. Penyebab paling umum masuknya udara dalam sistem pendinginan adalah pengisian sistem pendinginan yang tidak tepat dan kebocoran gas pembakaran ke sistem pendinginan. Gas pembakaran dapat masuk ke dalam sistem melalui retakan internal, cylinder head yang rusak, atau gasket cylinder head yang rusak. Udara dalam sistem pendinginan menyebabkan berkurangnya aliran cairan pendingin dan gelembung udara dalam cairan pendingin. Gelembung udara akan menjauhkan cairan pendingin dari komponen engine yang akan mencegah terjadinya pemindahan panas ke cairan pendingin.

  4. Periksa kopling kipas jika terpasang. Kopling kipas atau kipas berpenggerak hidraulik yang tidak berputar dengan kecepatan yang benar dapat menyebabkan kecepatan udara tidak benar di inti radiator. Kurangnya aliran udara yang benar di inti radiator dapat menyebabkan cairan pendingin tidak menjadi dingin ke diferensial temperatur yang benar.

  5. Periksa pengukur temperatur air. Pengukur temperatur air yang tidak berfungsi dengan benar tidak akan menunjukkan temperatur yang benar. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Pendinginan - Inspeksi".

  6. Periksa unit pengirim. Pada beberapa kondisi, sensor temperatur di engine mengirimkan sinyal ke unit pengirim. Unit pengirim mengubah sinyal ini menjadi impuls elektrik yang digunakan oleh pengukur yang terpasang. Jika unit pengirim mengalami gangguan fungsi, pengukur dapat menunjukkan pembacaan yang salah. Selain itu, jika kabel listrik putus atau jika kabel listrik mengalami hubung singkat, pengukur dapat menunjukkan pembacaan yang salah.

  7. Periksa radiator.

    1. Periksa apakah ada pembatasan aliran cairan pendingin di radiator. Periksa radiator, apakah ada serpihan, kotoran, atau endapan di dalam inti radiator. Serpihan, kotoran, atau endapan akan membatasi aliran cairan pendingin ke radiator.

    2. Periksa apakah ada serpihan atau kerusakan di antara sirip inti radiator. Serpihan di antara sirip inti radiator membatasi aliran udara di inti radiator. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Pendinginan - Inspeksi".

    3. Pastikan ukuran radiator sesuai dengan spesifikasi OEM. Radiator yang berukuran lebih kecil tidak memiliki area yang cukup untuk pelesapan panas yang efektif. Ini dapat menyebabkan engine beroperasi pada temperatur di atas normal. Temperatur yang normal tergantung pada temperatur ambien.

  8. Periksa tutup pengisian. Penurunan tekanan di radiator dapat menyebabkan titik didih menjadi lebih rendah. Ini dapat menyebabkan sistem pendinginan mendidih. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Pendinginan - Pengujian".

  9. Periksa kipas dan/atau selubung kipas.

    1. Kipas harus cukup besar untuk menyalurkan udara ke hampir seluruh area inti radiator. Pastikan ukuran kipas dan posisi kipas sesuai dengan spesifikasi OEM.

    2. Selubung kipas harus memiliki ukuran yang tepat dan dipasang dengan benar. Pastikan ukuran selubung kipas dan posisinya sesuai dengan spesifikasi OEM.

  10. Periksa apakah ada sabuk penggerak yang kendur. Sabuk penggerak kipas yang kendur akan menyebabkan pengurangan dalam aliran udara ke radiator. Periksa sabuk penggerak kipas terhadap tegangan sabuk yang benar. Setel tegangan sabuk penggerak kipas jika perlu. Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Sabuk - Pemeriksaan/Penyetelan/Penggantian".

  11. Periksa selang dan klem sistem pendinginan. Selang rusak yang bocor biasanya dapat terlihat. Selang dengan kebocoran tidak terlihat dapat menjadi lunak selama pengoperasian. Area selang yang lunak dapat tertekuk atau tergerus selama pengoperasian. Area selang tersebut dapat menyebabkan aliran cairan pendingin menjadi terbatas. Selang menjadi lunak dan/atau retak setelah beberapa lama. Bagian dalam selang dapat mengalami deteriorasi dan partikel selang yang lepas dapat membatasi aliran cairan pendingin. Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Selang dan Klem - Inspeksi/Penggantian".

  12. Periksa pembatasan di sistem pemasukan udara. Pembatasan udara yang masuk ke dalam engine dapat menyebabkan temperatur silinder tinggi. Temperatur silinder yang tinggi dapat menyebabkan temperatur dalam sistem pendinginan di atas normal. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Udara Masuk dan Buang - Inspeksi".

    1. Jika pembatasan yang terukur lebih tinggi daripada pembatasan maksimum yang diperbolehkan, hilangkan material asing dari elemen air cleaner engine atau pasang elemen air cleaner engine yang baru. Rujuk ke Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Elemen Air Cleaner Engine - Pembersihan/Penggantian".

    2. Periksa kembali pembatasan di sistem pemasukan udara.

    3. Jika pembatasan yang terukur masih lebih tinggi daripada pembatasan maksimum yang diperbolehkan, periksa apakah ada pembatasan di pemipaan udara masuk.

  13. Periksa pembatasan di sistem buang. Pembatasan udara yang keluar dari engine dapat menyebabkan temperatur silinder tinggi.

    1. Lakukan inspeksi visual pada sistem buang. Periksa apakah ada kerusakan di pemipaan buang atau apakah ada muffler yang rusak. Jika tidak ditemukan adanya kerusakan, periksa apakah ada pembatasan di sistem buang. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Sistem Udara Masuk dan Buang - Inspeksi".

    2. Jika pembatasan yang terukur lebih tinggi daripada pembatasan maksimum yang diperbolehkan, berarti ada pembatasan di sistem buang. Perbaiki sistem buang bila perlu.

  14. Periksa saluran shunt, apakah sistem shunt digunakan. Saluran shunt harus terendam di tangki ekspansi. Pembatasan saluran shunt dari tangki atas radiator ke saluran masuk pompa air engine akan menyebabkan penurunan efisiensi pompa air. Pengurangan efisiensi pompa air akan menyebabkan aliran cairan pendingin menjadi rendah dan terjadi panas berlebih.

  15. Periksa regulator temperatur air. Regulator temperatur air tidak terbuka, atau regulator temperatur air yang hanya terbuka sebagian akan menyebabkan panas berlebih. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Regulator Temperatur Air - Pengujian".

  16. Periksa pompa air. Pompa air dengan impeller yang rusak tidak akan memompa cukup cairan pendingin untuk pendinginan engine yang benar. Lepaskan pompa air dan periksa apakah impeller rusak. Rujuk ke Pengujian dan Penyetelan, "Pompa Air - Pengujian".

  17. Periksa aliran udara ke ruang engine. Aliran udara ke radiator berasal dari ruang engine. Pastikan filter, AC, dan item sejenis tidak dipasang dengan cara yang akan menghambat aliran udara ke ruang engine.

  18. Pertimbangkan temperatur luar yang tinggi. Saat temperatur luar terlalu tinggi untuk peringkat sistem pendinginan, berarti tidak ada cukup perbedaan temperatur di antara udara luar dan temperatur cairan pendingin.

  19. Pertimbangkan pengoperasian di tempat tinggi. Kapasitas pendinginan dari sistem pendinginan menurun saat engine dioperasikan di tempat yang lebih tinggi. Sistem pendinginan bertekanan yang cukup besar untuk mempertahankan cairan pendingin tidak mendidih harus digunakan.

  20. Engine mungkin beroperasi pada kondisi rpm rendah. Bila beban yang diberikan ke engine terlalu besar, engine akan beroperasi pada kondisi rpm rendah. Bila engine beroperasi pada kondisi rpm rendah, rpm engine tidak akan naik dengan penambahan bahan bakar. Rpm engine yang lebih rendah ini akan menyebabkan aliran udara ke radiator berkurang. Rpm engine yang lebih rendah ini juga akan menyebabkan aliran cairan pendingin ke sistem berkurang. Perpaduan antara kurangnya aliran udara dan cairan pendingin selama suplai bahan bakar yang tinggi akan menyebabkan pemanasan di atas normal.
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.