Gunakan prosedur ini untuk memecahkan masalah pada sistem listrik jika dicurigai ada masalah pada sensor. Selain itu, gunakan prosedur uji ini jika salah satu kode diagnostik dalam Tabel 1 aktif atau mudah berulang.
Tabel Kode Diagnostik | ||
---|---|---|
Kode CDL | Deskripsi Kode | Komentar |
100-3 | Sensor Tekanan Oli Engine : Tegangan di Atas Normal | Modul Kontrol Elektronik (ECM) mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
100-4 | Sensor Tekanan Oli Engine : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
101-3 | Sensor Tekanan Udara Karter : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
101-4 | Sensor Tekanan Udara Karter : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
274-3 | Sensor Tekanan Atmosfer : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
274-4 | Sensor Tekanan Atmosfer : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
460-3 | Sensor Tekanan Bahan Bakar - Setelah Filter Bahan Bakar : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
460-4 | Sensor Tekanan Bahan Bakar - Setelah Filter Bahan Bakar : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
460-21 | Sensor Tekanan Bahan Bakar - Setelah Filter Bahan Bakar : Pergeseran Data Rendah | Kode tercatat.
Sensor ditetapkan ke nilai default. |
827-3 | Sensor Temperatur Buang Kiri : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
827-4 | Sensor Temperatur Buang Kiri : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
828-3 | Sensor Temperatur Buang Kanan : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
828-4 | Sensor Temperatur Buang Kanan : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
1785-3 | Sensor Tekanan Intake Manifold : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
1785-4 | Sensor Tekanan Intake Manifold : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
1785-21 | Sensor Tekanan Intake Manifold : Pergeseran Data Rendah | Kode tercatat.
Sensor ditetapkan ke nilai default. |
2350-3 | Temperatur Buang #2 Kiri : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
2350-4 | Temperatur Buang #2 Kiri : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
2351-3 | Temperatur Buang #2 Kanan : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
2351-4 | Temperatur Buang #2 Kanan : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
2738-3 | Sensor Tekanan Masuk Kompresor Turbocharger #1 : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
2738-4 | Sensor Tekanan Masuk Kompresor Turbocharger #1 : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
3385-3 | Sensor Tekanan Masuk EGR : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
3385-4 | Sensor Tekanan Masuk EGR : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
3385-21 | Sensor Tekanan Masuk EGR : Pergeseran Data Rendah | Kode tercatat.
Sensor ditetapkan ke nilai default. |
3387-3 | Sensor Tekanan Diferensial Resirkulasi Gas Buang Engine : Tegangan di Atas Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
3387-4 | Sensor Tekanan Diferensial Resirkulasi Gas Buang Engine : Tegangan di Bawah Normal | ECM mendeteksi tegangan sinyal yang tidak berada dalam kisaran yang dapat diterima.
Kode tercatat. Nilai parameter ditetapkan ke nilai default. |
Tegangan suplai dirutekan ke terminal 1 dari setiap konektor sensor. Arus balik dari sensor dirutekan ke terminal 2 dari setiap konektor sensor. Untuk sensor tekanan, sinyal sensor dirutekan ke terminal 3 dari setiap konektor sensor. Sinyal sensor untuk sensor temperatur gas buang dirutekan ke terminal 3 dan 4 dari konektor untuk buffer sensor.
ECM menyediakan perlindungan hubung-singkat untuk catu daya internal. Hubung-singkat ke baterai tidak akan merusak catu daya internal.
Pengujian Diagnostik menggunakan Caterpillar Electronic Technician (ET)
Pengujian Wiggle - Pengujian wiggle memungkinkan teknisi untuk memonitor status sinyal dari sensor. Untuk informasi tambahan yang terkait dengan pengujian wiggle, rujuk ke dokumentasi yang menyertai perangkat lunak Cat ET.
Ilustrasi 1 | g02151686 |
Skematik untuk sensor aktif |
Ilustrasi 2 | g02151854 |
Lokasi terminal di konektor ECM P1 untuk sensor analog (P1-2) Suplai analog (P1-3) Balik analog (P1-15) Sensor tekanan masuk turbocharger |
Ilustrasi 3 | g02142922 |
Lokasi terminal di konektor ECM P2 untuk sensor analog (P2-13) Sensor temperatur gas buang depan untuk sisi kiri engine (P2-15) Sensor tekanan intake manifold (P2-27) Sensor tekanan bahan bakar (tekanan bahan bakar yang difilter) (P2-28) Sensor tekanan oli engine (P2-30) Balik analog (P2-33) Sensor tekanan karter (P2-38) Sensor temperatur gas buang belakang untuk sisi kanan engine (P2-40) Sensor tekanan diferensial NRS (P2-55) Sensor temperatur gas buang belakang untuk sisi kiri engine (P2-72) Suplai analog (P2-73) Modul identifikasi aftertreatment (P2-74) Sensor tekanan absolut NRS (P2-78) Sensor tekanan atmosfer (P2-81) Suplai analog (P2-82) Suplai analog (P2-83) Balik analog (P2-91) Sensor temperatur gas buang depan untuk sisi kanan engine (P2-92) Balik analog |
Langkah Pengujian" status="1 1. Periksa terhadap Kode Diagnostik
- Sambungkan Caterpillar Electronic Technician (ET) ke konektor alat servis. Buat koneksi dengan ECM engine.
- Putar sakelar kunci ke posisi ON.
- Cari kode berikut yang aktif atau tercatat:
- -3
- -4
- -10
- -21
Hasil:
- Kode -3 Aktif - Kode diagnostik -3 aktif. Lanjutkan ke Langkah Pengujian 2.
- Kode -4 aktif - Kode diagnostik -4 aktif. Lanjutkan ke Langkah Pengujian 3.
- Kode -10 atau -21 aktif - Kode diagnostik -10 atau -21 aktif.
Perbaikan: Kode diagnostik -10 dan -21 mengindikasikan sensor tidak menerima tegangan suplai yang benar. Rujuk ke Pemecahan Masalah, "Suplai Sensor - Pengujian" untuk informasi yang terkait dengan pemecahan masalah pada sirkuit suplai untuk sensor yang dicurigai.
BERHENTI
Langkah Pengujian" status="1 2. Ciptakan Hubung-Singkat di Konektor Sensor
- Gunakan lampu uji untuk menciptakan hubung-singkat antara terminal 3 (sinyal) dan terminal 2 (balik) di konektor sensor.
- Putar sakelar kunci ke posisi ON.
- Monitor kode diagnostik di Cat ET. Periksa kode diagnostik -4 aktif untuk sensor yang dicurigai.
- Putar sakelar kunci ke posisi OFF.
Hasil:
- -4 Aktif - Kode diagnostik -4 menjadi aktif setelah menciptakan hubung-singkat di konektor sensor.
Perbaikan: Pengkabelan OK. Ganti sensor.
Verifikasikan bahwa masalah telah teratasi.
BERHENTI
- -3 Aktif - Kode diagnostik -3 tetap aktif untuk sensor yang dicurigai. Lanjutkan ke Langkah Pengujian 4.
Langkah Pengujian" status="1 3. Ciptakan Sirkuit Terbuka di Konektor Sensor yang Dicurigai
- Putar sakelar kunci ke posisi OFF.
- Putuskan konektor sensor dari sensor yang dicurigai dengan kode diagnostik -4 aktif.
- Putar sakelar kunci ke posisi ON.
- Monitor kode diagnostik di Cat ET. Periksa kode diagnostik -3 aktif untuk sensor yang dicurigai.
- Putar sakelar kunci ke posisi OFF.
Hasil:
- -3 Aktif - Kode diagnostik -3 menjadi aktif setelah memutuskan sensor.
Perbaikan: Pengkabelan OK. Ganti sensor.
Verifikasikan bahwa masalah telah teratasi.
BERHENTI
- -4 Aktif - Kode diagnostik -4 tetap aktif untuk sensor yang dicurigai. Lanjutkan ke Langkah Pengujian 4.
Langkah Pengujian" status="1 4. Periksa Tegangan Suplai 5 V di Konektor Sensor
- Putar sakelar kunci ke posisi ON.
- Ukur tegangan antara pin 1 (suplai analog) dan pin 2 (balik analog).
Hasil yang Diharapkan:
Tegangan suplai di konektor sensor adalah 5,0 ± 0,2 VDC.
Hasil:
- OK - Tegangan suplai sekitar 5,0 ± 0,2 VDC. Sambungkan sensor dan lanjutkan ke Langkah Pengujian 5.
- Tidak OK - Tegangan suplai tidak sekitar 5,0 ± 0,2 VDC.
Perbaikan: Ada hubung-singkat ke tegangan baterai di rangkaian kabel. Perbaiki pengkabelan atau ganti rangkaian kabel.
Verifikasikan bahwa masalah telah teratasi.
BERHENTI
Langkah Pengujian" status="1 5. Lakukan Pengujian Wiggle di Rangkaian Kabel yang Dicurigai
Mengikuti prosedur ini dengan hati-hati adalah cara terbaik untuk mengidentifikasi akar masalah yang bersifat intermiten.
- Putar sakelar kunci ke posisi ON.
- Gunakan Cat ET untuk memulai pengujian wiggle.
- Secara perlahan goyangkan pengkabelan dan konektor di antara setiap konektor ECM dan sensor. Perhatikan terutama sekali pengkabelan di dekat setiap injektor. Pastikan untuk menggoyang semua pengkabelan.
Saat Anda menggoyang pengkabelan, lihat apakah ada masalah berikut.
- Konektor yang kendur atau rusak
- Kelembapan di konektor atau pengkabelan
- Kerusakan akibat panas yang berlebih
- Kerusakan akibat gesekan
- Perutean pengkabelan yang tidak benar
- Isolasi yang rusak
Hasil yang Diharapkan:
Setiap bagian rangkaian kabel lulus pengujian wiggle.
Hasil:
- - Pengkabelan lulus pengujian wiggle.
Perbaikan: Kemungkinan ada masalah intermiten di rangkaian kabel atau konektor. Periksa kembali setiap bagian rangkaian kabel. Rujuk ke Pemecahan Masalah, "Konektor Listrik - Inspeksi" untuk informasi yang terkait dengan pemeriksaan pengkabelan dan konektor.
Jika kabel ternyata OK, lakukan prosedur berikut:
- Putar sakelar kunci ke posisi OFF.
- Putuskan konektor. Secara hati-hati periksa terminal terhadap pemasangan yang benar. Pastikan setiap terminal di konektor bersih dan kering.
- Masukkan pin ke setiap soket. Verifikasikan bahwa setiap soket mencengkeram pin dengan kencang. Perbaiki masalahnya.
- Sambungkan semua konektor.
- Verifikasikan bahwa masalah telah teratasi.
- Operasikan kembali unit.
BERHENTI
- Tidak OK - Pengujian wiggle mengidentifikasi masalah di rangkaian kabel.
Perbaikan: Ada masalah pada pengkabelan. Perbaiki pengkabelan atau ganti pengkabelan.
Verifikasikan bahwa masalah telah teratasi.
BERHENTI