Cedera atau bahkan kematian dapat terjadi sewaktu melakukan penarikan alat berat yang mogok secara tidak benar. Ganjal alat berat untuk mencegah terjadinya gerakan sebelum melepaskan rem. Alat Berat dapat meluncur bebas apabila tidak diganjal. Ikuti rekomendasi di bawah ini, untuk melakukan prosedur penarikan dengan benar. |
Petunjuk penarikan ini ditujukan untuk memindahkan alat berat yang mogok pada jarak yang pendek serta pada kecepatan rendah. Jalankan alat berat pada kecepatan 2 km/jam (1,2 mph) atau kurang ke lokasi yang layak untuk melakukan perbaikan. Petunjuk ini hanya ditujukan untuk keadaan darurat. Gunakan selalu alat pengangkut apabila alat berat perlu dipindahkan pada jarak yang jauh.
Perisai pelindung harus tersedia pada kedua alat berat. Hal ini akan melindungi operator apabila tali penarik putus atau batang penarik patah.
Jangan membiarkan operator berada pada alat berat yang sedang ditarik kecuali operator dapat mengendalikan kemudi dan/atau rem.
Sebelum melakukan penarikan pada alat berat, yakinkan bahwa tali atau batang penarik berada pada kondisi yang baik. Pastikan bahwa tali atau batang penarik memiliki kekuatan yang cukup untuk kondisi yang sedang terjadi. Kekuatan tali atau batang penarik harus sedikitnya 150 persen dari berat kotor alat berat penarik. Hal ini berlaku untuk alat berat mogok yang terbenam di lumpur dan untuk menarik alat berat yang mogok pada tanjakan.
Ilustrasi 1 | g01000306 |
Lokasi-lokasi pengikatan |
Pasang tali pengikat pada lokasi pengikatan di yoke depan (1) sewaktu anda menarik alat berat dari bagian depan. Sewaktu anda menarik alat berat dari bagian belakang, pasang tali pengikat pada lokasi pengikatan di yoke belakang (2) .
Jangan menggunakan rantai untuk melakukan penarikan alat berat yang mogok. Sambungan rantai dapat putus. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya cedera. Gunakan kabel baja yang ujungnya memiliki simpul atau gelang. Tempatkan seorang pengamat pada posisi yang aman untuk mengamati prosedur penarikan. Pengamat dapat menghentikan prosedur penarikan, apabila perlu. Prosedur harus dihentikan jika kabel mulai putus. Demikian juga, hentikan prosedur jika kabel mulai terlepas. Hentikan penarikan setiap kali alat berat penarik bergerak sementara alat berat yang ditarik tidak bergerak.
Pertahankan sudut penarikan seminimum mungkin. Jangan melebihi sudut 30 derajat dari posisi lurus ke depan.
Gerakan alat berat yang cepat dapat menyebabkan pembebanan yang berlebihan pada kabel atau batang penarik. Hal ini dapat menyebabkan kabel penarik atau batang penarik menjadi putus. Gerakan alat berat yang tetap dan bertahap akan lebih efektif.
Pada umumnya, alat berat penarik harus berukuran sama besar dengan alat berat yang mogok. Pastikan bahwa alat berat penarik memiliki kapasitas pengereman, berat dan tenaga yang cukup. Alat berat penarik harus mampu mengendalikan kedua alat berat sewaktu berada ditanjakan atau sepanjang jarak penarikan.
Pengendalian dan pengereman yang memadai harus tersedia sewaktu melakukan penarikan alat berat yang mogok pada bidang yang menurun. Hal ini akan memerlukan alat berat penarik yang lebih besar atau tambahan alat berat yang disambungkan ke bagian belakang alat berat yang mogok. Hal ini akan mencegah alat berat meluncur tanpa terkendali.
Tidak semua persyaratan yang sesuai untuk segala situasi dapat diberikan di sini. Kapasitas alat berat penarik yang minimum akan diperlukan sewaktu melakukan penarikan pada permukaan yang rata dan mulus.
Bilamana alat berat yang ditarik dalam keadaan bermuatan, alat berat harus dilengkapi dengan sistem rem yang dapat dioperasikan dari kompartemen operator.
Hubungi dealer Caterpillar untuk mengetahui peralatan yang diperlukan untuk menarik alat berat yang mogok.
Penarikan dengan Engine Hidup
Jika engine hidup, alat berat dapat ditarik pada suatu jarak yang pendek dengan syarat-syarat tertentu. Power train dan sistem kemudi harus bisa dioperasikan. Tarik alat berat hanya untuk jarak yang pendek. Misalnya untuk menarik alat berat keluar dari lumpur atau menarik alat berat ke pinggir jalan.
Operator pada alat berat yang ditarik harus mengemudikan alat berat sesuai dengan arah kabel penarik.
Patuhi semua petunjuk yang ditekankan dalam topik ini.
Penarikan dengan Engine Mati
Bilamana engine dari alat berat yang mogok dalam keadaan mati, lakukan langkah-langkah berikut sebelum melakukan penarikan alat berat.
- Buka katup bypass untuk pompa propel.
- Lepaskan rem parkir.
Katup Bypass Propel
Ilustrasi 2 | g01028131 |
Katup bypass propel terletak di bawah kap penutup di samping kiri alat berat. Katup bypass propel harus dibuka agar dapat menarik alat berat.
Buka kedua katup bypass mundur (1) dan katup bypass maju (2) pada pompa propel.
Ilustrasi 3 | g00407044 |
Untuk membuka katup bypass, lakukan langkah-langkah berikut.
Catatan: Kerusakan dapat terjadi apabila katup bypass dikencangkan berlebihan. Kerusakan akan menyebabkan berkurangnya tenaga sewaktu mengoperasikan alat berat. Katup bypass yang telah rusak harus diganti agar alat berat dapat bekerja dengan benar.
- Kendorkan mur pengikat (2) sebesar setengah putaran dalam arah berlawanan jarum jam.
- Putar stem (1) untuk katup bypass, sampai stem sama rata dengan mur pengikat (2) .
Agar alat berat bekerja normal, tutup katup bypass..
- Untuk menutup katup bypass, putar stem katup (1) berlawanan arah jarum jam sampai stem katup berhenti berputar.
- Kencangkan mur pengikat (2) searah jarum jam.