C11 and C13 Engines for Caterpillar Built Machines Caterpillar


Basic Engine

Usage:

730C2 2L7

Blok Silinder

Blok silinder memiliki desain unik dengan counterbore dalam yang menopang liner silinder. Blok silinder juga membentuk mantel cairan pendingin. Dua manifold oli tersedia di blok silinder untuk pelumasan engine. Manifold di sisi kanan bawah blok silinder menyediakan oli untuk komponen berikut:

  • Jet pendingin piston

  • Bearing crankshaft

  • Dudukan filter oli

Manifold di sisi kiri atas blok silinder menyediakan oli untuk komponen berikut:

  • Bearing camshaft

  • Mekanisme katup

Manifold di sisi kanan menyuplai oli ke manifold di sisi kiri. Oli mengalir melalui lubang di atas bearing utama nomor satu dan lubang di atas bearing utama nomor empat.



Ilustrasi 1g01451294

Liner silinder (1) terpasang di bubungan (4) di tengah-tengah dinding silinder antara karter dan mantel cairan pendingin. Bubungan dihasilkan oleh counterbore di blok silinder. Liner silinder memiliki bibir (2) yang bertumpu pada bubungan. Seal mantel cairan pendingin terletak di area atas dan area tengah liner silinder. Pembatas bawah menggunakan seal D-ring (3) yang terletak di atas permukaan dudukan liner silinder. Pembatas atas adalah gasket kepala yang terletak di atas mantel cairan pendingin.

Blok silinder memiliki tujuh bearing utama untuk menopang crankshaft. Masing-masing tutup bearing utama dikencangkan ke blok silinder dengan dua baut.

Piston, Ring, dan Connecting Rod

Rasio kompresi engine yang tinggi memerlukan penggunaan piston baja tunggal.

Piston memiliki tiga ring:

  • Ring kompresi

  • Ring antara

  • Ring oli

Ring terletak dalam alur di piston. Seal ring mengedapkan karter dari gas pembakaran dan ring juga mengontrol oli engine. Ring kompresi memiliki desain permukaan barrel dengan lapisan permukaan plasma. Ring tengah memiliki desain bentuk tirus dengan lapisan atas krom. Ring oli berupa rel ganda dengan expander pegas koil. Ring oli memiliki profil ground dan lapisan atas krom.

Connecting rod merupakan desain yang konvensional. Tutup dikencangkan ke shank dengan dua baut yang diulirkan ke shank. Setiap sisi dari ujung kecil connecting rod dimesinkan dengan sudut 12 derajat agar terpasang pas dalam lubang piston. Ini memungkinkan area permukaan yang lebih besar pada piston dan connecting rod untuk meminimalkan beban bearing.

Crankshaft

Crankshaft mengubah gerakan linier piston menjadi gerakan rotasi. Crankshaft menggerakkan satu grup roda gigi (rangkaian roda gigi depan) di depan engine. Rangkaian roda gigi depan memberikan daya untuk komponen berikut:

  • Camshaft

  • Pompa air

  • Pompa oli engine

  • Kompresor udara

  • Pompa pemindahan bahan bakar

  • Penggerak aksesori

Crankshaft ditahan di posisinya dengan tujuh bearing utama. Lubang oli dan alur oli di selubung bearing atas menyuplai oli ke bearing connecting rod. Lubang oli untuk bearing connecting rod terletak di bearing journal utama berikut: 2, 3, 5, dan 6.

Seal hidrodinamis digunakan di kedua ujung crankshaft untuk mengontrol kebocoran oli. Alur hidrodinamis di bibir seal mengembalikan oli pelumasan ke karter ketika crankshaft berputar. Seal depan terletak di rumah depan. Seal belakang dipasang di rumah flywheel.

Camshaft



Ilustrasi 2g00762808

Camshaft memiliki tiga lobe di setiap silinder untuk mengoperasikan unit injektor, katup buang, dan katup saluran masuk. Tujuh bearing menopang camshaft. Camshaft digerakkan dengan roda-gigi idler yang diputar oleh crankshaft di rangkaian roda gigi depan. Setiap bearing journal dilumasi dari manifold oli di blok silinder. Pin dorong yang terletak di bagian belakang blok mengatur posisi camshaft melalui alur melintang. Alur bubut terletak di bagian belakang camshaft. Timing camshaft dilakukan dengan menyejajarkan tanda pada roda-gigi crankshaft, roda-gigi idler, dan roda-gigi camshaft satu sama lain.

Lobe injektor pada camshaft memiliki profil yang telah diubah. Profil yang diubah menghasilkan beberapa injeksi.

Peredam Getaran

Gaya dari pembakaran dalam silinder dan dari komponen driveline akan menyebabkan crankshaft terpuntir. Ini disebut dengan getaran torsi. Jika getaran sangat kuat, crankshaft bisa rusak. Komponen driveline dapat memicu tegangan torsional. Tegangan ini akan menyebabkan kerusakan pada komponen. Peredam getaran membatasi getaran torsi pada jumlah yang bisa diterima untuk mencegah kerusakan crankshaft.

Peredam getaran viskos dipasang di bagian depan crankshaft. Peredam getaran viskos memiliki bobot di selubung. Ruang antara bobot dan selubung diisi dengan cairan viskos. Bobot bergerak dalam selubung untuk membatasi getaran torsi.

Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.