C32 Marine Engine Caterpillar


Sensors and Electrical Components

Usage:

C32 RPM

Lokasi Sensor

Gambar berikut menunjukkan lokasi umum sensor untuk Engine Kapal Laut C32. Engine tertentu mungkin terlihat berbeda dari gambar di atas karena perbedaan dalam aplikasi.



Ilustrasi 1g01036429
(1 ) Sensor temperatur udara masuk
(2 ) Sensor tekanan aktuasi injektor
(3 ) Sensor temperatur oli engine
(4) Sensor tekanan oli engine
(5) Sensor tekanan atmosfer
(6) Sensor kecepatan sekunder/timing
(7) Sensor tingkat cairan pendingin
(8) Sensor tekanan outlet turbocharger
(9) Sensor temperatur cairan pendingin
(10) Sensor kecepatan/timing primer
(11) Sensor temperatur bahan bakar


Ilustrasi 2g01036432
(12) Sensor tekanan bahan bakar (servis RH)


Ilustrasi 3g01038764
(13) Sensor tekanan bahan bakar (servis LH)

Kegagalan Sensor

Semua Sensor

Kegagalan salah satu sensor dapat disebabkan oleh salah satu kegagalan fungsi berikut:

  • Output sensor terbuka.

  • Output sensor mengalami hubung singkat ke "- baterai" atau "+ baterai".

  • Pembacaan terukur sensor berada di luar spesifikasi.

Sensor Tekanan Atmosfer

Sensor tekanan atmosfer (5) mengukur tekanan atmosfer di karter. Sinyal dikirim ke Modul Kontrol Elektronik (ECM, Electronic Control Module).

Tabel 1
Sensor Tekanan Atmosfer 
Kisaran tekanan pengoperasian untuk sensor tekanan atmosfer  0 hingga 116 kPa (0 hingga 16,8 psi) 

Sensor Tingkat Cairan Pendingin

Catatan: Sensor tingkat cairan pendingin (7) merupakan fitur opsional.

Sensor tingkat cairan pendingin memonitor tingkat cairan pendingin engine. Sensor tingkat cairan pendingin digunakan untuk mendeteksi kondisi saat tingkat cairan pendingin rendah. Sensor tingkat cairan pendingin memberikan informasi ke ECM. Output dari ECM dapat mengindikasikan tingkat cairan pendingin yang rendah melalui relai atau lampu. Cairan pendingin harus ditambahkan ke sistem pendinginan untuk memperbaiki kondisi.

Sistem dapat diprogram dengan salah satu opsi berikut:

"AKTIF" - Sistem akan memonitor input dari sensor tingkat cairan pendingin. Sistem diprogram ke nilai ini saat engine dikirimkan oleh Caterpillar.

"NONAKTIF" - Sistem tidak akan memonitor input dari sensor tingkat cairan pendingin. Semua diagnostik yang terkait dengan sensor tingkat cairan pendingin akan dinonaktifkan.

Lihat Buku Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan, "Parameter yang Ditentukan Pelanggan" untuk informasi lebih lanjut tentang opsi yang dapat diprogram.

Kegagalan Sensor Tingkat Cairan Pendingin

Kegagalan sensor tingkat cairan pendingin tidak akan menyebabkan shutdown engine atau perubahan horsepower.

Sensor Temperatur Cairan Pendingin

Sensor temperatur cairan pendingin (9) memonitor temperatur cairan pendingin engine. Fitur ini digunakan untuk semua diagnostik sistem engine dengan output dari ECM. Output ECM dapat mengindikasikan temperatur cairan pendingin tinggi melalui relai atau lampu.

Tabel 2
Sensor Temperatur Cairan Pendingin 
Temperatur pengaktifan untuk kerusakan temperatur cairan pendingin tinggi  103°C (217°F) 
Temperatur pengaktifan untuk kerusakan temperatur cairan pendingin sangat tinggi  106°C (229°F) 

Kegagalan Sensor Temperatur Cairan Pendingin

ECM akan mendeteksi kegagalan sensor temperatur cairan pendingin. Lampu diagnostik akan memberikan peringatan kepada operator tentang status sensor temperatur cairan pendingin. Strategi yang terkait dengan sensor temperatur cairan pendingin akan dinonaktifkan jika terjadi kegagalan. Kegagalan sensor temperatur cairan pendingin tidak akan menyebabkan shutdown engine atau perubahan horsepower.

Sensor Tekanan Oli Engine

Sensor tekanan oli engine (5) merupakan sensor tekanan absolut yang mengukur tekanan oli engine dalam saluran oli utama. Kekurangan tekanan oli tidak akan mencegah ECM menyalakan engine. ECM memonitor tekanan oli (J2/8) setelah penyalaan engine. ECM mungkin menampilkan alarm tekanan rendah segera setelah engine dinyalakan. Kode diagnostik tidak akan tercatat selama 15 pertama setelah engine dinyalakan.



Ilustrasi 4g02045073

Peringatan Tekanan Oli Rendah

Titik setel tergantung pada kecepatan engine. Kerusakan akan aktif dan tercatat hanya bila engine telah dijalankan selama lebih dari 15 detik.

Peringatan Tekanan Oli Sangat Rendah

Titik setel tekanan oli sangat rendah tergantung pada kecepatan engine. Bila mode DERATE (Penurunan Daya) pada sistem monitoring engine dipilih, ECM akan menurunkan daya engine. Horsepower engine akan dibatasi.

Kegagalan Sensor Tekanan Oli Engine

ECM akan mendeteksi kegagalan sensor tekanan oli engine. Lampu diagnostik memberikan peringatan kepada pengguna tentang status sensor tekanan oli engine. Strategi yang terkait dengan tekanan oli engine akan dinonaktifkan jika sensor tekanan oli engine mengalami kegagalan. Kegagalan sensor tekanan oli engine tidak akan menyebabkan shutdown engine atau perubahan horsepower.

Sensor Temperatur Oli Engine

Sensor temperatur oli engine (3) memonitor temperatur oli engine. ECM menggunakan informasi dari sensor temperatur oli engine untuk menyesuaikan timing injeksi bahan bakar dan tekanan injeksi bahan bakar. Sensor temperatur oli engine juga digunakan oleh ECM untuk menentukan dimulainya Strategi Start Dingin.

Tabel 3
Sensor Temperatur Oli Engine 
Kisaran pengoperasian untuk sensor temperatur oli engine  −40 hingga 120°C (−40 hingga 258°F) 

Sensor Timing/Kecepatan Engine

Sensor timing/kecepatan engine memberikan informasi ke Modul Kontrol Elektronik (ECM) dengan menghasilkan sinyal pulsa saat ring referensi timing berputar melewati pickup sensor. Bila ECM tidak menerima sinyal dari sensor timing/kecepatan primer (10), lampu "DIAGNOSTIK" akan mengindikasikan kode kerusakan diagnostik yang akan dicatat dalam memori ECM.

Bila ECM tidak menerima sinyal dari sensor timing/kecepatan primer, ECM akan membaca sinyal dari sensor timing/kecepatan sekunder (6). ECM secara terus-menerus akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah ada sinyal dari kedua sensor. Jika salah satu sensor gagal, sensor yang rusak harus diganti.

Kegagalan intermiten sensor akan menyebabkan kontrol engine yang tidak menentu.

Sensor Tekanan Bahan Bakar

Sensor tekanan bahan bakar memonitor tekanan outlet filter bahan bakar. Tekanan bahan bakar rendah atau tekanan bahan bakar tinggi tidak akan menyebabkan shutdown engine atau perubahan horsepower. Tekanan bahan bakar yang berada di luar kisaran normal akan mempengaruhi kinerja engine. Jika tekanan outlet filter bahan bakar rendah, filter bahan bakar mungkin perlu diganti.

Tabel 4
Sensor Tekanan Bahan Bakar 
Tekanan minimum yang diperbolehkan untuk pompa pemindahan bahan bakar pada kecepatan beban penuh  415 kPa (60 psi) 
Tekanan minimum yang diperbolehkan untuk manifold bahan bakar pada kecepatan beban penuh  276 kPa (40 psi) 

Sensor Temperatur Bahan Bakar

Sensor temperatur bahan bakar (11) memonitor temperatur bahan bakar. Temperatur bahan bakar dimonitor untuk menyesuaikan tingkat pembakaran bahan bakar sehingga engine akan menghasilkan daya yang konsisten. Sensor temperatur bahan bakar dapat juga digunakan untuk memberikan peringatan kepada operator tentang temperatur bahan bakar yang berlebih. Temperatur bahan bakar tinggi dapat memperburuk kinerja engine.

Tabel 5
Sensor Temperatur Bahan Bakar 
Kisaran pengoperasian sensor temperatur bahan bakar untuk pengaktifan koreksi daya oleh ECM  30 hingga 70°C (86 hingga 158°F) 

Sensor Tekanan Aktuasi Injektor

Sensor tekanan aktuasi injektor (2) memberikan sinyal tekanan aktuasi injektor ke ECM. ECM memodifikasi arus ke katup kontrol tekanan aktuasi injektor untuk mengontrol tekanan aktuasi injektor. Tekanan aktuasi yang diinginkan tergantung pada parameter engine berikut: jumlah bahan bakar, timing injeksi, kecepatan engine dan mode pengoperasian engine.

Sensor Temperatur Udara Masuk

Sensor temperatur udara masuk (1) mengukur temperatur udara masuk. ECM memonitor sinyal sensor temperatur udara masuk. Output ECM dapat mengindikasikan temperatur udara masuk yang tinggi melalui relai atau lampu.

Kegagalan Sensor Temperatur Udara Masuk

Kegagalan sensor temperatur udara masuk tidak akan menyebabkan shutdown engine atau perubahan horsepower.

Sensor Tekanan Oli Transmisi Kapal Laut

Memonitor tekanan oli transmisi kapal laut merupakan opsi yang dapat diprogram. ECM memonitor tekanan oli transmisi kapal laut dengan sensor yang terletak di sisi tekanan tinggi transmisi. Tekanan oli transmisi kapal laut yang tinggi dideteksi untuk diagnostik.

Tabel 6
Sensor Tekanan Oli Transmisi Kapal Laut 
Kisaran pengoperasian sensor tekanan oli transmisi kapal laut  0 hingga 2900 kPa (0 hingga 420 psi) 

ECM akan mengindikasikan tekanan oli yang tinggi melalui lampu diagnostik, dan ECM akan mencatat kerusakan.

Sensor Temperatur Oli Transmisi Kapal Laut

Sensor temperatur oli transmisi kapal laut mengukur temperatur oli di transmisi kapal laut. ECM menggunakan informasi dari sensor untuk mendiagnosis kerusakan. Informasi tersebut juga digunakan untuk memberikan peringatan kepada operator tentang temperatur oli transmisi kapal laut yang berlebih.

Tabel 7
Sensor Temperatur Oli Transmisi Kapal Laut 
Kisaran pengoperasian sensor temperatur oli transmisi kapal laut  0 hingga 120°C (32 hingga 248°F) 

ECM akan mengindikasikan temperatur oli transmisi kapal laut tinggi melalui lampu diagnostik, dan ECM akan mencatat kerusakan.

Sensor Tekanan Keluar Turbocharger

Sensor tekanan keluar turbocharger (8) memberikan sinyal yang sesuai dengan boost ke ECM. Kontrol rasio udara/bahan bakar menggunakan kecepatan engine aktual dan sensor tekanan keluar turbocharger untuk mengontrol tingkat asap transien. ECM dapat mengontrol timing injeksi dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan. Saat throttle ditingkatkan dan saat engine meminta lebih banyak bahan bakar, batas bahan bakar dikontrol untuk mengurangi tingkat asap gas buang engine secara keseluruhan.

Kegagalan Sensor Tekanan Keluar Turbocharger

ECM akan mendeteksi kegagalan sensor tekanan keluar turbocharger. Operator akan diberi peringatan tentang masalah tersebut melalui lampu diagnostik. Strategi yang terkait dengan boost akan dinonaktifkan. Daya engine akan dikurangi secara signifikan jika sensor tekanan keluar turbocharger. Kegagalan sensor tekanan keluar turbocharger tidak akan menyebabkan shutdown engine.

Caterpillar Information System:

C9 Marine Auxiliary and Generator Set Engines Model View Illustrations
EMCP3 Electronic Control Module (Engine) - Electronic Unit Injection (EUI) Engines Only
G3500 Engines Cat Data Link
2003/12/22 Updated Fuel Tank Caps are Now Available {1273}
C32 Marine Engine Piston Ring Groove - Inspect
C32 Marine Engine Engine Valve Lash - Inspect/Adjust
2004/03/15 Updated Fuel Tank Caps Are Now Available {1273}
G3500 Engines MID 018 - CID 0591 - FMI 12 EEPROM checksum fault or ECM not programmed
G3500 Engines MID 018 - CID 0590 - FMI 12 Engine Control Module malfunction
G3500 Engines MID 018 - CID 0578 - FMI 11 Heinzmann Actuator Calculated Offset out of range
Federal Emissions Warranty Information Emissions Warranty Information
G3500 Engines MID 018 - CID 0577 - FMI 11 Heinzmann Actuator Calculated Gain out of range
C32 Marine Engine Electric Starting Motor
C8.7 Marine Engine Gauges and Indicators
C32 Marine Engine General Information
C1.5 and C2.2 Marine Generator Set Engines Exhaust Manifold - Remove and Install
C32 Marine Engine Air Inlet and Exhaust System
2003/11/01 Special Instruction for Testing Oil Coolers {1378}
C1.5 and C2.2 Marine Generator Set Engines Cylinder Head - Remove
C1.5 and C2.2 Marine Generator Set Engines Cylinder Head - Install
G3500 Engines Desired Engine Speed Signal
C32 Marine Engine Gear Group (Front) - Time
3126E and 3126B Commercial and Truck Engines Engine Oil Level Gauge - Calibrate
C1.5 and C2.2 Marine Generator Set Engines Water Temperature Regulator - Remove and Install
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.