Kontrol On/Off Vibratory (1)
Ilustrasi 1 | g01343805 |
Sakelar (1) di bagian atas tuas kontrol propel mengatur pengoperasian sistem vibrasi.
ON - Untuk menghidupkan sistem vibrasi, tekan sakelar di bagian atas tuas kontrol propel.
OFF - Untuk menghentikan sistem vibrasi, tekan sakelar di bagian atas tuas kontrol propel sekali lagi.
Catatan: Untuk menghidupkan sistem vibratory, engine harus sedang bekerja pada kecepatan tertinggi.
Catatan: Untuk menghidupkan sistem vibratory, kontrol amplitudo vibratory harus disetel pada amplitudo tinggi atau amplitudo rendah. Amplitudo harus disetel sebelum sistem vibratory dapat dihidupkan dengan menggunakan kontrol vibratory.
Kontrol Amplitudo Vibratory (2)
Ilustrasi 2 | g01343808 |
Kontrol amplitudo vibratory merupakan sebuah sakelar tiga posisi (2) yang terletak pada konsol operator di sebelah kanan kursi. Alat kontrol digunakan untuk memilih tiga macam setelan: Off, Amplitudo Rendah dan Amplitudo Tinggi
OFF - Untuk menghentikan sistem vibrasi, tempatkan kontrol vibratory ke posisi TENGAH.
Catatan: Ketika sakelar kontrol amplitudo vibratory dipindahkan ke posisi OFF, tombol kontrol On/Off (1) tidak akan berfungsi.
L (RENDAH) - Untuk mendapatkan amplitudo RENDAH, tempatkan sakelar ke posisi L. |
Catatan: Untuk mendapatkan hasil terbaik, Proofing Run menggunakan Compaction Monitor System harus dilakukan dengan sistem vibratory berada dalam amplitudo RENDAH.
H (TINGGI) - Untuk mendapatkan amplitudo TINGGI, tempatkan sakelar ke posisi H. |
Pengoperasian Vibratory
Amplitudo Tinggi
Untuk meningkatkan ketinggian gerakan drum, tempatkan sistem vibratory pada amplitudo tinggi.
Amplitudo tinggi digunakan pada situasi-situasi berikut:
- Lokasi kerja mempersyaratkan tenaga pemadatan yang lebih tinggi untuk memenuhi tingkat densitas yang diperlukan.
- Untuk memadatkan material dengan kedalaman 250 mm (10,0 inch) atau lebih, gunakan amplitudo tinggi.
Catatan: Sewaktu tingkat densitas material yang diinginkan telah tercapai, meneruskan pengoperasian pada amplitudo tinggi dapat menghancurkan tanah yang sudah padat (agregat).
Catatan: Setiap lokasi kerja memiliki sifat yang berbeda akibat kondisi tanah yang berbeda. Kandungan air dan tipe material dapat berbeda dari satu lokasi kerja dengan lokasi kerja yang lain. Untuk menentukan amplitudo yang diperlukan, direkomendasikan untuk melakukan pengujian lokasi pada masing-masing lokasi kerja.
- Untuk menempatkan sistem vibratory dalam amplitudo tinggi, tempatkan sakelar pengatur amplitudo vibratory (2) ke posisi "H".
- Gerakkan tuas propel ke posisi FWD atau posisi REV.
- Hidupkan sistem vibratory dengan menekan kontrol on/off vibratory (1). Alat kontrol terletak di bagian atas tuas propel.
- Untuk menghentikan sistem vibratory, tekan kontrol on/off vibratory (1) .
- Kembalikan kontrol propel ke posisi STOP.
Amplitudo Rendah
Untuk mengurangi ketinggian gerakan drum, tempatkan sistem vibratory dalam amplitudo rendah.
Amplitudo rendah digunakan pada situasi-situasi berikut:
- sebuah proofing run sedang diselesaikan menggunakan Sistem AccuGrade untuk Compactor
- sewaktu mengoperasikan alat berat pada amplitudo tinggi dan drum terangkat dari permukaan tanah, maka gunakan amplitudo rendah untuk mencapai tingkat densitas tanah yang diinginkan
- ketebalan material kurang dari 250 mm (10,0 inch)
- obyek-obyek seperti sistem limbah atau sistem pipa air dapat menjadi rusak akibat amplitudo tinggi
- Untuk menempatkan sistem vibratory dalam amplitudo rendah, tempatkan sakelar pengatur amplitudo vibratory (2) ke posisi "L".
- Gerakkan tuas propel ke posisi FWD atau posisi REV.
- Hidupkan sistem vibratory dengan menekan kontrol on/off vibratory (1). Alat kontrol terletak di bagian atas tuas propel.
- Untuk menghentikan sistem vibratory, tekan kontrol on/off vibratory (1) sekali lagi.
- Kembalikan kontrol propel ke posisi STOP.