SR4 and SR4B Generators and Control Panels Caterpillar


Electromechanical Control Panel with Automatic Start/Stop

Usage:

PM3412 5FL



Ilustrasi 1g00632231

Panel Kontrol Elektromekanis Dengan Start/Stop Otomatis

(1) Voltmeter AC (VM)

(2) Meter frekwensi (FM)

(3) Ammeter AC (AM)

(4) Sakelar pengujian lampu

(5) Sakelar pump stop

(6) Sakelar alat bantu start (SAS)

(7) Sakelar pump run

(8) Potensiometer kecepatan (SP)

(9) Rheostat penyetel tegangan (VAR)

(10) Sakelar pemilihan fasa ammeter-voltmeter (AVS)

(11) Meteran temperatur air (WTG)

(12) Voltmeter DC (DCV)

(13) Meteran tekanan oli (OPG)

(14) Jam meteran servis

(15) Tombol berhenti darurat (ESPB)

(16) Klakson

(17) Sakelar alarm diam

(18) Sakelar pengaturan engine (ECS)

(19) Indikator kesalahan

Panel kontrol elektromekanis terletak di atas rumah distribusi generator. Panel kontrol elektromekanis diperlihatkan dalam Gambar 1. Peralatan kontrol opsional pada panel kontrol diberikan dalam daftar di bawah ini.

  • sakelar pump stop

  • sakelar alat bantu start

  • sakelar pump run

  • potensiometer kecepatan

  • sakelar governor

  • klakson

  • sakelar alarm diam

Catatan: Sakelar governor dapat dipasangkan pada lokasi potensiometer kecepatan (8) .

Panel kontrol mengatur peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan engine dan generator. Panel kontrol mengamati peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan engine dan generator. Panel kontrol melindungi peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk mengoperasikan engine dan generator. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai peralatan-peralatan kontrol. Lihat gambar 1.

Voltmeter AC (1) - Voltmeter AC (VM) memperlihatkan tegangan antara fasa T1 dan T2, fasa T2 dan T3 atau fasa T3 dan T1. Sakelar pemilihan fasa ammeter-voltmeter (10) digunakan untuk memilih fasa yang diperlihatkan pada voltmeter AC.

Meter Frekwensi (2) - Meter frekwensi (FM) memperlihatkan frekwensi listrik yang sedang dihasilkan oleh generator set. Frekwensi diukur dalam hertz.

Ammeter AC (3) - Ammeter AC (AM) memperlihatkan kuat arus dari arus dalam fasa 1, fasa 2 atau fasa 3. Sakelar pemilihan fasa ammeter-voltmeter (AVS) (10) digunakan untuk memilih fasa yang diperlihatkan pada ammeter AC. AVS menghubungkan AM ke trafo arus CT1, CT2 atau CT3 pada fasa T1, T2 atau T3. Trafo arus akan menurunkan arus aktual di kabel penghantar fase yang bersesuaian ke suatu tingkatan tertentu. Tingkatan ini adalah kurang-lebih 0 sampai 5 ampere. Tingkatan ini berada dalam daerah input AM.

Sakelar Pengujian Lampu (4) - Saat sakelar pengujian lampu ditekan, semua indikator kesalahan akan menyala. Sakelar pengujian lampu juga berfungsi sebagai sakelar reset untuk indikator kesalahan cadangan. Untuk melakukan reset pada indikator kesalahan cadangan yang menyala terhadap suatu tipe kesalahan yang mengaktifkan alarm, tekan sakelar pengujian lampu setelah kesalahan tidak muncul lagi. Indikator kesalahan cadangan akan dimatikan. Untuk tipe kesalahan yang menyebabkan pemberhentian, sakelar pengujian lampu tidak akan melakukan reset terhadap indikator kesalahan cadangan. Sakelar pengaturan engine (ECS) (18) harus diputar ke posisi OFF/RESET untuk menghapus tipe kesalahan ini.

Sakelar Pump Stop (5) - Sakelar pump stop bersifat opsional. Sakelar tombol ini digunakan pada sistem pemindahan bahan bakar otomatis yang terpasang pada generator. Sakelar pump stop digunakan untuk secara manual mematikan pompa transfer bahan bakar AC. Indikator warna merah akan menyala sewaktu sakelar ditekan. Sakelar dapat di reset dengan menekan sakelar sekali lagi. Indikator warna merah sekarang akan padam.

Sakelar Alat Bantu Start (6) - Sakelar alat bantu start (SAS) bersifat opsional. Sakelar alat bantu start digunakan untuk menginjeksikan ether ke dalam engine guna melakukan penghidupan dalam kondisi cuaca dingin. SAS merupakan sakelar yang dikembalikan oleh pegas yang mana harus ditahan pada posisi ON agar tetap aktif. Bilamana sakelar pengaturan engine (ECS) berada dalam posisi MAN START dan SAS ditekan dan ditahan dalam posisi ON, katup solenoid alat bantu start (SASV) akan aktif. SASV akan mengeluarkan sejumlah tertentu ether ke dalam ruang penampung. Sewaktu SAS dilepaskan, SASV akan mati dan ether akan dilepaskan ke dalam engine. Apabila temperatur engine cukup tinggi hingga dapat membuka sakelar temperatur alat bantu start (SATS), maka SAS tidak dapat mengaktifkan injeksi ether.


PERHATIAN

Engine harus sedang mengengkol sebelum menggunakan sakelar alat bantu start. Kerusakan pada engine sangat mungkin terjadi apabila ether dilepaskan ke engine tetapi tidak dibuang keluar atau dibakar oleh engine saat melakukan pengengkolan.


Sakelar Pump Run (7) - Sakelar pump run bersifat opsional. Sakelar tombol ini digunakan pada sistem pemindahan bahan bakar otomatis yang terpasang pada generator. Menekan sakelar ini akan menyebabkan pompa tranfer bahan bakar yang terpasang di generator set mengisi tangki harian generator set. Indikator warna hijau akan menyala sewaktu pompa sedang hidup. Pompa akan MATI secara otomatis sewaktu bahan bakar mencapai ketinggian bahan bakar tertinggi. Sakelar pump stop (5) dapat digunakan untuk mematikan pompa secara manual. Sakelar pump stop harus di reset. Lakukan reset sakelar pump stop dengan menekan sakelar sekali lagi.

Potensiometer Kecepatan (8) - Potensiometer kecepatan (SP) bersifat opsional. SP dapat digunakan pada generator set yang memiliki governor elektrik. Bilamana governor dilengkapi dengan motor penyetel kecepatan, sakelar governor (GS) dapat dipasang sebagai pengganti SP. GS meningkatkan atau menurunkan kecepatan engine dan frekwensi.

Rheostat Penyetel Tegangan (9) - Rheostat penyetel tegangan (VAR) digunakan untuk menyetel tegangan output generator ke tingkat yang diinginkan.

Sakelar Pemilihan Fasa Ammeter-Voltmeter (10) - Sakelar pemilihan fasa ammeter-voltmeter (AVS) memungkinkan operator memilih fasa yang diperlihatkan pada ammeter AC (AM) (3). AVS memungkinkan operator memilih fasa yang diperlihatkan pada voltmeter AC (VM) (1). AVS memiliki empat macam posisi. Posisi-posisi ini diberikan dalam Tabel 1.

Table 1
Posisi AVS     AM
Tampilan    
VM
Tampilan    
0     -     -    
1     Arus fasa T1     Tegangan fasa T1-T2    
2     Arus fasa T2     Tegangan fasa T2-T3    
3     Arus fasa T3     Tegangan fasa T3-T1    

Meteran Temperatur Air (11) - Meteran temperatur air (WTG) memperlihatkan temperatur air engine. Engine harus dioperasikan dalam daerah 88 °C (190 °F) sampai 100 °C (212 °F). Temperatur air dapat berbeda-beda sesuai dengan beban. Namun demikian, temperatur air tidak boleh melebihi temperatur didih dari sistem bertekanan yang sedang digunakan. Temperatur air diatur oleh thermostat engine yang ada di dalam sistem. Jangan mengoperasikan engine apabila tidak ada thermostat yang terpasang pada engine.

Apabila engine sedang hidup dan diamati adanya pembacaan temperatur air yang tinggi, lakukan langkah-langkah berikut.

  • Kurangi beban dan kecepatan engine.

  • Periksa engine terhadap adanya kebocoran cairan pendingin.

  • Periksa engine terhadap terjadinya penyumbatan pada radiator.

  • Kurangi beban. Hal ini akan menentukan apakah engine perlu didinginkan atau apakah engine harus dimatikan.

WTG akan bekerja setiap kali engine bekerja. Nilai yang diperlihatkan pada WTG adalah proporsional terhadap aliran arus melalui WTG. Aliran arus diatur oleh tahanan unit pengirim temperatur air (WTSU). Saat temperatur air berubah, terjadi perubahan yang bersesuaian dalam tahanan WTSU. Perubahan yang bersesuaian akan diperlihatkan dalam nilai pada WTG.

Catatan: Apabila WTSU tidak sepenuhnya terendam karena ketinggian air yang rendah, pembacaan temperatur akan salah.

Voltmeter DC (12) - Voltmeter DC (DCV) memperlihatkan tegangan baterai untuk generator set. DCV akan bekerja setiap kali engine bekerja.

Meteran Tekanan Oli (13) - Meteran tekanan oli (OPG) memperlihatkan tekanan oli engine. Tekanan oli akan menjadi paling tinggi setelah suatu engine yang masih dingin dihidupkan. Tekanan oli akan berkurang saat engine berjalan pada kecepatan terendah. Saat kecepatan engine bertambah ke kecepatan beban penuh, tekanan oli akan bertambah dan tekanan oli akan menjadi stabil.


PERHATIAN

Pertahankan kecepatan engine tetap rendah sampai tekanan oli engine muncul pada meteran atau lampu indikator oli engine padam.

Apabila tekanan tidak muncul atau lampu tidak padam dalam sepuluh detik, matikan engine dan selidiki penyebabnya sebelum melakukan start kembali.

Kerusakan pada turbocharger dapat terjadi, apabila kecepatan engine tidak dijaga tetap rendah sampai tekanan oli engine mencukupi.


Tekanan kerja oli engine normal harus berada pada 275 kPa (40 psi) sampai 600 kPa (87 psi) ketika engine berjalan pada tetapan kecepatan engine. Oli SAE 10W30 harus berada pada temperatur kerja oli 104 °C (219 °F). Temperatur kerja air engine harus berada dalam keadaan normal. Tekanan rendah pada 186 kPa (27 psi) sampai 344 kPa (50 psi) adalah normal pada kecepatan terendah.

Apabila pembacaan meteran berfluktuasi dan beban telah menjadi stabil, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Lepaskan beban.

  • Kurangi kecepatan engine ke kecepatan terendah.

  • Periksa dan pertahankan ketinggian oli.

OPG akan mendapatkan catudaya setiap kali engine bekerja. Nilai yang diperlihatkan pada OPG adalah proporsional terhadap aliran arus melalui OPG. Aliran arus diatur oleh tahanan unit pengirim tekanan oli (OPSU). Saat tekanan oli berubah, terjadi perubahan yang bersesuaian dalam tahanan OPSU. Sebagai akibatnya, terjadi perubahan yang bersesuaian dalam nilai besaran yang diperlihatkan pada OPG.

Jam Meteran Servis (14) - Jam meteran servis memperlihatkan jam kerja total dari engine. Meter akan mendapatkan catudaya setiap kali engine bekerja.

Tombol Berhenti Darurat (15) - Tombol berhenti darurat (ESPB) digunakan untuk mematikan engine selama terjadinya situasi darurat. ESPB akan mematikan aliran bahan bakar dan ESPB mengaktifkan alat pemutus aliran udara opsional, bila terpasang.

Klakson (16) - Klakson bersifat opsional. Klakson akan berbunyi sewaktu ada salah satu dari indikator kesalahan yang menyala. Klakson dapat dimatikan dengan menekan sakelar alarm diam.

Sakelar Alarm Diam (17) - Sakelar alarm diam bersifat opsional. Sakelar alarm diam digunakan bersama-sama dengan klakson opsional. Sakelar alarm diam akan mematikan bunyi klakson.

Sakelar Pengaturan Engine (18) - Sakelar pengaturan engine (ECS) menentukan status dari panel kontrol. Bilamana ECS berada dalam posisi AUTOMATIC (posisi jam 3), engine akan hidup secara otomatis setiap kali kontak pembangkit jarak jauh ditutup. Engine akan mati bilamana kontak pembangkit membuka.

Bilamana ECS berada dalam posisi MANUAL START (posisi jam 9), engine akan hidup. Engine akan bekerja saat ECS tetap berada pada posisi ini.

Bilamana ECS berada dalam posisi OFF/RESET (posisi jam 12 dan jam 6), lampu kesalahan akan direset dan engine akan mati dengan segera.

Indikator Kesalahan (19) - Panel kontrol memiliki lima macam indikator kesalahan yang berhubungan dengan kondisi kesalahan tertentu. Indikator kesalahan mengidentifikasi kondisi yang disebabkan oleh suatu kesalahan. Indikator kesalahan akan menyala sewaktu kondisi kesalahan yang bersesuaian muncul. Masing-masing indikator kesalahan memiliki label yang mengidentifikasi kondisi kesalahan yang bersesuaian. ECS harus diputar ke posisi OFF/RESET untuk mematikan indikator kesalahan. ECS harus diputar ke posisi OFF/RESET untuk me-reset panel kontrol. Empat dari lima macam indikator kesalahan berhubungan dengan tipe kesalahan yang menyebabkan pemberhentian. Indikator kesalahan kelima merupakan indikator cadangan. Lihat gambar 2.




Ilustrasi 2g00632518

Indikator Kesalahan

(20) Indikator pengengkolan berlebih (overcrank)

(21) Indikator temperatur cairan pendingin tinggi

(22) Indikator tekanan oli rendah

(23) Indikator kecepatan berlebih atau indikator pemberhentian darurat

(24) Indikator kesalahan cadangan

Indikator Pengengkolan Berlebih (20) - Indikator ini akan menyala sewaktu papan kontrol telah menentukan bahwa engine tidak hidup setelah tiga kali periode pengengkolan dan diam sepuluh detik. Periode waktu ini dapat disetel. Untuk mendapatkan informasi lebih terperinci, gunakan petunjuk pada Service Manual Module, RENR1251, "Electromechanical Generator Set Control Panel (With Auto Start/Stop)".

Indikator Temperatur Cairan Pendingin Tinggi (21) - Indikator ini akan menyala sewaktu temperatur air engine telah naik di atas batas atas sakelar temperatur air (WTS).

Indikator Tekanan Oli Rendah (22) - Indikator ini akan menyala sewaktu tekanan oli engine telah turun di bawah batas bawah sakelar tekanan oli engine (OPS).

Indikator Kecepatan Berlebih atau Indikator Pemberhentian Darurat (23) - Indikator ini akan menyala sewaktu papan kontrol telah menentukan bahwa kecepatan engine telah melebihi titik setelan kecepatan berlebih atau tombol berhenti darurat telah ditekan.

Indikator Kesalahan Cadangan (24) - Indikator kesalahan cadangan dapat diprogram untuk pemberhentian (indikator warna merah) atau indikator kesalahan cadangan dapat diprogram untuk alarm (indikator warna oranye). Apabila indikator kesalahan cadangan diprogram sebagai alarm, papan kontrol akan menyalakan indikator kesalahan cadangan. Engine TIDAK akan berhenti. Kondisi yang diperlukan bagi mode pemberhentian atau mode alarm pada indikator cadangan ditentukan oleh pelanggan. Pemberhentian dan alarm bekerja sebagaimana kesalahan lainnya bekerja.

Untuk mendapatkan informasi lebih terperinci, gunakan petunjuk pada Service Manual Module, RENR1251, "Electromechanical Generator Set Control Panel (With Auto Start/Stop)".

Caterpillar Information System:

3126B and 3126E On-highway Engines Factory Passwords Worksheet
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines External Potential Transformer Connections
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines Electrical Connector - Inspect
3512B Marine Auxiliary Engine Programmable System Parameters
3126 Truck Engine Military Injection Actuation Pressure Control Valve - Assemble
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines Inaccurate Display of Voltage or Current or Power - Troubleshoot
3126 Truck Engine Military Injection Actuation Pressure Control Valve - Disassemble
3126 Truck Engine Military Injection Actuation Pressure Control Valve - Install
3612 and 3616 Engines Prelube Pump Motors
G3304 and G3306 Engines Governor Control
SR4 and SR4B Generators and Control Panels Stator Winding Temperature - Measure/Record
SR4 and SR4B Generators and Control Panels Space Heater - Check
3126 Truck Engine Military Engine Lifting Bracket - Remove and Install
C9 Engines for Caterpillar Built Machines Unit Injector Sleeve - Remove
C-9 Engines for Caterpillar Built Machines Finding Top Center Position for No. 1 Piston
G3304 and G3306 Engines Governor Linkage - Woodward PSG Governor For Turbocharged Engines
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines AC Voltage Range - Adjust
G3304 and G3306 Engines Governor Linkage
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines Alarm Module Control - Adjust
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines Speed Sensor (Engine) - Adjust
3500 Engines for Caterpillar Built Generator Sets Fuel Pressure Regulator
C9 Engines for Caterpillar Built Machines Unit Injector Sleeve - Install
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines Starting Motor Magnetic Switch - Test
Electronic Modular Control Panel II+ (EMCP II+) for EUI Engines Pulse Width Modulated (PWM) Sensor - Test
Back to top
The names Caterpillar, John Deere, JD, JCB, Hyundai or any other original equipment manufacturers are registered trademarks of the respective original equipment manufacturers. All names, descriptions, numbers and symbols are used for reference purposes only.
CH-Part.com is in no way associated with any of the manufacturers we have listed. All manufacturer's names and descriptions are for reference only.